AN.TV - Menanti kepastian yang diputuskan orang lain memang tak enak. Basuki Tjahja Purnama atau Ahok memaksa agar orang nomor satu di Jakarta itu untuk tetap berada di jalur independen. Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, menjadi partai terkuat, tak kunjung memberi kepastian arah dukungannya.
Meski sejumlah nama sudah masuk dalam daftar calon kontestan pemilihan gubernur tahun depan, nama Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, disebut-sebut masih menjadi calon terkuat.
Persoalannya, PDIP yang disebut-sebut akan mencalonkannya, tak kunjung mengumumkan siapa jaggoan mereka yang bakal dimajukan. Sementara Kelompok pendung Ahok “Teman Ahok” meminta Ahok untuk memilih Djarot Saiful Hidayat , sebagai pendampingnya di pilgub.
"Teman Ahok gak yakin, gini kalo ternyata nanti PDIP gak nyalonin gimana? Saya bilang, mereka pasti nyalonin. Kalau mereka nyalonin, suratnya mana? Saya bilang, PDIP butuh waktu April atau Mei. Mereka bilang kami gak sanggup pak," kata Basuki Tjahja Purnama. "Sekarang saya putuskan ikut Teman Ahok. Saya gak pengen anak muda ini kecewa. Sekalipun ada kemungkinan PDIP marah, dan KPUD gak profesional terus ngebatalin.”
Sampai saat ini baru Partai Nasdem yang sudah menyatakan dukungannya kepada Ahok. Namun jumlah kursi Nasdem di DPRD Jakarta tak cukup untuk mengusungnya ke Pilkada Jakarta.
Demikian laporan tim liputan ANTV Andana Ekky dan Ahmad Djunaidi , dari Jakarta