ANTV Corp
Newstainment

Kampung Alpukat Wina

Oleh : Marwan Albab
Kamis, 02 Februari 2017 | 18:15 WIB
2.370
Love
Kampung Alpukat Wina di Desa Jatis,Semarang (ANTV)

AN.TV - Kawasan Wisata Bandungan ternyata tak hanya menyimpan potensi wisata alam saja, namun juga memiliki kekayaan alam berupa  perkebunan buah.   Salah satunya adalah buah alpukat. Keistimewaan buah alpukat dari Bandungan  ini adalah ukurannya yang super besar (jumbo) dan memiliki rasa yang legit.

Pasar buah kawasan wisata Bandungan merupakan salah satu pusat penjualan alpukat di kabupaten semarang. Buah alpukat yang dijual di pasar buah  ini ternyata hasil dari perkebunan warga sekitar yang dikenal dengan sebutan kampung alpukat Wina. Alpukat Wina ini merupakan alpukat asli Bandungan yang dikenal memiliki ukuran yang besar atau jumbo dan rasanya yang lebih legit.

Kampung alpukat yang menghasilkan bua super ini tedapat di Dusun Ngasem, Desa Jatis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Memasuki gang di desa ini, akan langsung terasa bahwa kampung ini merupakan kampung alpukat. Bagaimana tidak, sejauh mata ini memandang, akan melihat pohon alpukat dimana-mana. Dusun Ngasem yang dihuni kurang lebih 300 kepala keluarga ini mengubah dusun mereka menjadi sentra alpukat Wina sejak 5 tahun lalu.

Berbeda dengan sentra buah pada umumnya yang terletak pada bidang tanah yang luas, sentra alpukat Wina ini justru terletak di pemukiman padat dan ditanam di setiap lahan kosong atau halaman dari rumah-rumah warga Dusun Ngasem.

Keuntungan warga yang menanam alpukat Wina dikarenakan  alpukat ini berukuran lebih besar dari alpukat pada umumnya dan rasanya yang lebih legit, sehingga alpukat Wina ini banyak diburu oleh pecinta buah alpukat. Tak sedikit warga yang mengandalkan mata pencahariannya dari  bertanam buah alpukat Wina ini.

“Perbedaaan alpukat wina dengan alpukat biasa juga terletak pada tingkat kematangan dan ukurannya. Bila alpukat biasa dalam waktu tiga hari  sudah matang sempurna setelah dipetik, sedangkan alpukat Wina ini memiliki tingkat kematangan yang cukup panjang,  yaitu 10 hari setelah dipetik, “ ujar Muhammad Saryono, salah satu anggota kelompok tani di kampung alpukat.

Dengan kondisi ini alpukat Wina bisa bertahan lama dan sangat memungkinkan dipasarkan keluar daerah bahkan luar negeri. Bahkan ukuran alpukat wina ini bisa dua kali lebih besar dari alpukat pada umumnya.

Saat ini hampir semua warga di Dusun Ngasem ini menanam pohon alpukat Wina. Hal ini dikarenakan hasil dari alpukat Wina yang sangat menjanjikan. Setiap musim panen seperti saat ini, rata-rata warga bisa mendapatkan tambahan penghasilan mulai dari dua juta  hingga lima juta rupiah tiap pohonnya.

Bagi warga di kampung alpukat ini, menanam pohon alpukat dan menikmati hasilnya tidaklah sulit. Melalui penyuluhan dari kelompok tani, warga masyarakat saat ini sudah tahu bagaimana cara merawat pohon alpukat dengan benar, seperti melihat kondisi buah, kondisi pohon dan kondisi tanahnya.

Demikian laporan Aditya Bayu dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

2.370
Love
(wan)